The business climate of the textile and garment world continues to develop in terms of creativity and innovation. As an Indonesian textile company, Lucky Textile features cloths with the latest motifs in a fashion show 'Lucky Trend Forecast Fall Winter 2018/2019'.
Chief Designer of PT Lucky Print Abadi, Dofa Hapsari said motif and color is an important element in determining whether or not a fashion look attractive. "We do not want to just produce cloth, but also add value to our products," he said Various innovations continue to be done Lucky Textile to meet market needs, one of them by launching predictions of motif trends and color fabric twice a year. The goal is to provide references to clients for their products to be relevant to the prevailing fashion trends of the coming year. Through the fashion show featuring the theme 'Evolution Round Age' Lucky Textile offers four sub themes that predicted next year's trend: Warming Earth, Elegies of Kings & Queens, Cher to Vintage and New Frozen. The first collection, inspired by the warming of the earth, is likened to the Era that once existed in the world and has ended. "The color is natural and soil, brown and green, warmer, slightly abstract motifs and to support more natural themes using 100 percent natural fibers such as rayon cotton," he explained. The second collection, revolves around the lives of kings and queens who possess the power, luxury, fun and sweet romance but end in tragedy. This theme combines pastel and dark colors like purple and green and flower print motifs. "We also use thin fabrics such as voile or burn out and brushing techniques to get a velvet look and metallic accents to support an elegant character," he said. The third collection, inspired by the graceful character and immortality of natural textures, structures and compositions. This collection is thick with vintage nuances as a transitional style between antique shades with modern lines. "It tells us about the situation in Europe especially in England, we take the two-sided portrait of classic and urban English, darker and brighter colors, we also use red, blue for the British flag, classic motifs like diagonal, plaid," he added . Finally, the fourth collection, inspired from the plateau, cold, open air and snow with colors tend to be neutral like blue and slightly red, yellow. Tren Motif dan Warna Industri Tekstil 2018 Iklim usaha dunia tekstil dan garmen terus mengalami perkembangan dari segi kreativitas dan inovasi. Sebagai perusahaan tekstil Indonesia, Lucky Textile menampilkan kain-kain dengan motif terbaru dalam sebuah pagelaran busana 'Lucky Trend Forecast Fall Winter 2018/2019'. Chief Designer PT Lucky Print Abadi, Dofa Hapsari mengatakan motif dan warna adalah elemen penting dalam menentukan menarik atau tidaknya suatu tampilan busana. "Kami tidak mau sekadar memproduksi kain saja, tapi juga memberi nilai tambah pada produk kami," ujarnya Berbagai inovasi terus dilakukan Lucky Textile untuk memenuhi kebutuhan pasar, salah satunya dengan melansir prediksi tren motif dan warna kain dua kali dalam setahun. Tujuannya untuk memberi referensi kepada klien agar produknya relevan dengan tren fashion yang berlaku setahun mendatang. Lewat pagelaran busana yang mengusung tema 'Evolution Round Age' Lucky Textile menawarkan empat sub tema yang diprediksi tren tahun depan, yakni Warming Earth, Elegies of Kings & Queens, Cher to Vintage, dan New Frozen. Koleksi pertama, terinspirasi dari pemanasan bumi yang diibaratkan sebagai Era yang pernah ada di dunia dan telah berakhir. "Warnanya alam dan tanah. Coklat dan hijau, lebih hangat. Motif yang dikeluarkan sedikit abstrak dan untuk mendukung tema lebih ke nature menggunakan 100 persen serat alami seperti katun rayon, " jelasnya. Koleksi kedua, berkisah tentang kehidupan raja dan ratu yang memiliki kekuatan, kemewahan, kesenangan dan romantisme yang manis namun berakhir dengan tragedi. Tema ini memadukan warna pastel dan gelap seperti ungu dan hijau serta motif print bunga. "Kami juga menggunakan kain tipis seperti seperti voile atau burn out dan teknik menyikat untuk mendapatkan tampilan beludru dan aksen metalik untuk menunjang karakter elegan," ujar dia. Koleksi ketiga, terinspirasi dari karakter anggun dan keabadian berupa tekstur, struktur dan komposisi yang alami. Koleksi ini kental dengan nuansa vintage sebagai gaya transisi antara nuansa antik dengan garis modern. "Bercerita tentang keadaan di Eropa terutama di Inggris. Kita mengambil potret dua sisi yakni klasik dan urban Inggris. Warna lebih gelap dan terang. Kita juga pakai warna merah, biru untuk lambang bendera Inggris. Motifnya klasik seperti diagonal, kotak-kotak," tambahnya. Terakhir, koleksi keempat, terinspirasi dari tempat dataran tinggi, dingin, udara terbuka dan salju dengan warna cenderung netral seperti biru dan sedikit warna merah, kuning. |